Briefing № | Loading…

Briefing № | Loading…

Kotak Besi Bernama ‘Mesin ATM’, Ceritamu Kini

Tidak banyak yang memperhatikan, dalam setahun, lebih dari 4.500 mesin ATM telah lenyap dari seluruh Indonesia. Mesin ATM melangkah menuju masa senjanya, tapi ini bukan cerita sedih. Ini adalah awal dari lahirnya gelombang potensi baru dari sebuah transformasi.

by rayn | Jun 8

Your Title Goes Here

Your content goes here. Edit or remove this text inline or in the module Content settings. You can also style every aspect of this content in the module Design settings and even apply custom CSS to this text in the module Advanced settings.

INSIGHT

  • Jumlah Mesin ATM: Berkurang lebih dari 4.500 unit dalam setahun (periode akhir 2021-2022).
  • Pertumbuhan Transaksi Kartu ATM/Debit: Stagnan, cenderung TURUN 0,82% (Data 2023).
  • QRIS: Pertumbuhan Nilai Transaksi melesat NAIK 130% dengan nilai transaksi mencapai Rp 229,96 Triliun dalam setahun. Jumlah Pengguna: 45,7 Juta orang dan terus tumbuh (Data akhir 2023).
  • Pengunaan ATM masih tinggi di daerah 3T dimana transaksi tunai masih dominan.

Dulu, kalau butuh cash atau mau transfer, kita pasti lari ke kotak besi bernama ATM. Sekarang, dari ponsel semua bisa terpenuhi, yang penting batrenya penuh.

Mesin ATM yang dulu jadi andalan, kini nasibnya mulai berubah. Apa yang terjadi dan apa artinya ini bagi kita?

Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah revolusi pada masanya, sebuah raksasa besi yang setia melayani kebutuhan tunai kita 24/7. Namun, di tengah gempuran digitalisasi yang semakin masif, kita pantas bertanya: “Mesin ATM, bagaimana nasibmu kini?”

Data dan tren menunjukkan bahwa era keemasan mesin ATM secara perlahan mulai memudar. Meskipun belum akan punah dalam waktu dekat, perannya tidak lagi sentral seperti satu dekade lalu.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), terjadi tren penurunan jumlah mesin ATM di seluruh Indonesia. Pada akhir tahun 2022, tercatat ada 99.789 unit ATM, jumlah ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Penurunan ini bukan tanpa alasan. Volume dan nilai transaksi digital terus meroket, sementara transaksi penarikan tunai di ATM cenderung stagnan atau bahkan menurun. Ada sebuah badai sempurna yang tidak terbendung bernama Digitalisasi.

Akhir dari sesuatu adalah permulaan

bagi yang lain.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ATM belum sepenuhnya mati. Fungsinya masih krusial bagi beberapa segmen:

  • Masyarakat di Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal): Di wilayah dengan penetrasi internet dan literasi digital yang belum merata, ATM masih menjadi gerbang utama layanan perbankan.
  • Generasi Lebih Tua: Sebagian dari generasi baby boomer dan Gen X masih lebih nyaman dan percaya pada transaksi fisik menggunakan uang tunai yang ditarik dari ATM.
  • Kebutuhan Spesifik: Untuk transaksi di pasar tradisional, pembayaran informal, atau saat terjadi gangguan layanan digital, uang tunai tetap menjadi raja.

Setiap akhir sebuah era adalah awal dari era yang baru. Meredupnya peran ATM tradisional justru membuka lahan subur bagi inovasi, terutama di dunia desain dan kreatif. Pertarungan memenangkan hati nasabah tidak lagi terjadi di depan mesin fisik, melainkan di layar gawai mereka.

Selain itu, fungsi mesin telah berevolusi. Kini, yang lebih sering kita temui adalah Mesin CRM (Cash Recycling Machine) yang tidak hanya bisa menarik tetapi juga menyetor tunai, menunjukkan adanya pergeseran fungsi dari sekadar penarikan menjadi pengelolaan kas.

Nasib mesin ATM kini berada di persimpangan jalan. Ia adalah monumen dari sebuah era yang perlahan berlalu, namun warisannya tidak akan hilang. Kebutuhan manusia akan akses layanan finansial tetap ada, hanya saja mediumnya yang berubah.

Bagi dunia perbankan, ini adalah efisiensi. Bagi masyarakat, ini adalah kemudahan. Dan bagi para desainer, penulis, pembuat konten, dan inovator kreatif, ini adalah sebuah undangan terbuka.

Undangan untuk merancang masa depan layanan finansial yang lebih humanis, lebih cerdas, dan lebih terhubung dalam ekosistem digital.

Jiwa dari ATM—kemudahan akses finansial—tidak mati; ia hanya sedang bertransformasi ke dalam wujud yang baru, dan dunia kreatiflah yang akan memberinya rupa dan nyawa. —TBC

do not miss

KEUKEN Sunday Funday 2025

KEUKEN Sunday Funday 2025

Bandung selalu punya alasan untuk jadi destinasi akhir pekan, dan Agustus ini, salah satu yang paling layak disambangi adalah KEUKEN Sunday Funday. Diselenggarakan selama dua hari penuh, festival ini bukan hanya parade kuliner, tapi juga ruang temu antara rasa, gagasan, dan keberlanjutan.

5 Hal Mudah Mengisi Liburan Sekolah

5 Hal Mudah Mengisi Liburan Sekolah

Menjelang berakhirnya masa liburan sekolah, momen paling tepat untuk bantu anak melangkah ke masa depan, menuju Society 5.0 — dunia baru yang butuh manusia tech-savvy berjiwa kuat, berpikiran adaptif, dan teguh secara spiritual.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from The Briefing Club

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading